Konsep Negara Hukum



KONSEP NEGARA HUKUM DI INDONESIA
oleh: Andri Luvyani




·         Konsep Negara Hukum di awali dengan adanya konstitusi dan konstitusionalisme.
·          Konstitusi merupakan segala peraturan yang berhubungan dengan segala praktek penyelenggaraan negara (dalam arti luas), konstitusi juga merupakan Undang-Undang Dasar (dalam arti sempit).
·          Konstitusionalisme merupakan gagasan bahwa keluasaan negara harus di batasi serta hak-hak dasar rakyat di jamin dalam suatu konstitusi negara.
·          Negara Hukum Formal di sebut juga negara hukum, dalam arti sempit yaitu negara membatasi ruang geraknya dan bersifat pasif terhadap kepentingan rakyat negara.
·          Negara Hukum Materiil disebut juga negara hukum, dalam arti luas atau modern (welfare state) yaitu negara yang pemerintahannya memiliki kekuasaan untuk turut campur tangan dalam urusan warga dengan dasar bahwa pemerintah ikut tanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat,negara bersifat aktif dan mandiri dalam upaya membangun kesejahteraan rakyat.

v  Ciri-Ciri Negara Hukum
       Ciri-ciri Rechstaat menurut Friederich Julius Stahl yaitu :
1.      Hak Asasi Manusia.
2.      Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin HAM.
3.      Pemerintahan berdasarkan Undang-Undang.
4.      Peradilan tata usaha negara.

ANALISIS LUMPUR LAPINDO



ANALISIS LUMPUR LAPINDO
Untuk memenuhi tugas mata kuliah PKN 2
yang diampu oleh dosen Selly rahmawati, M.Pd.


Oleh :
Andri Luvyani                (12144600135)
A4-12


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2013
ANALISIS LUMPUR LAPINDO

A.    Masalah
Lumpur Lapindo merupakan peristiwa menyemburnya lumpur panas yang terjadi di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di dusun Balongnongo Desa Renokenongo, kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 29 mei 2006.
Semburan lumpur panas ini menyebabkan tergenangnya kawasan pemukiman, pertanain, dan perindustrian, serta mempengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur.
Lokasi pusat penyemburan hanya berjarak 150 meter dari sumur Banjar Panji-1 (BJP-1), yang merupakan sumur eksplorasi gas milik Lapindo Brantas Inc sebagai operator Blok Brantas. Jumlah lumpur yang dikeluarkan oleh semburan utama ini mencapai 25.000 emburan lumpur panas tersebut diduga diakibatkan aktivitas pengeboran yang dilakukan Lapindo Brantas di sumur yang berada di wilayah pemukiman warga. Jika dilihat dari segi pandang kelayakan AMDAL, eksplorasi ini jelas tidak memungkinkan untuk dilaksanakan karena letaknya di wilayah pemukiman warga. PT lapindo seharusnya memiliki antisipasi masalah kebocoran lumpur yang sangat merugikan banyak pihak saat ini, serta mempunyai sistem mitigasi bencana. Namun respon pemerintah dalam menangani kasus ini sangat lambat.

B.     Pernyataan sikap, alasan dan pembahasan
Dari kasus diatas, hal tersebut jelas melanggar HAM berat yaitu kejahatan genocide yang mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota kelompok. Alasannya karena menyebakan korban bencana lumpur lapindo menjadi kehilangan tempat tinggal, harta benda, pekerjaan yang sampai sekarang belum jelas dengan kelanjutan kehidupan mereka. Hingga saat ini korban bencana lumpur lapindo masih tinggal di pengungsian sehingga menyebabkan mereka jenuh dan mengganggu kondisi psikologis yang penuh tekanan terutama pada anak-anak dari segi lingkungan tempat mereka tinggal yang seharusnya diperhatikan untuk perkembangan fisik maupun psikis mereka. Sedangkan menurut aturan AMDAL untuk mendirikan suatu bangunan atau pabrik seharusnya tidak merugikan lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat di contohkan seperti pengeboran yang dilakukan oleh PT. lapindo, sebelumnya mendirikan bangunan hendaknya memiliki antisipasi dalam pelaksanaan selama kegiatan pengeboran.

KETERAMPILAN BERBICARA

KETERAMPILAN BERBICARA

A.    Hakikat Berbicara sebagai Aspek Keterampilan Berbahsa
Berbicara adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat produktif.
Keterampilan berbicara pada hakikatnya merupakan keterampilan memproduksi arus system bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain. Dalam hal ini, kelengkapan alat ucap seseorang merupakan persyaratan alamiah yang memungkinkannya untuk memproduksi suatu ragam yang luas bunyi artikulasi, tekanan, nada, kesenyapan, lagu bicara. Keterampilan ini juga didasari oleh kepercayaan diri untuk berbicara secara wajar, jujur, benar, dan bertanggung jawab dengan menghilangkan masalah psikologis seperti rasa malu, rendah diri, ketegangan, berat lidah, dan lain-lain. 

B.     Ragam Berbicara
1.      Pidato
Pidato adalah berbicara di depan umum. Pidato yang bersifat ilmiah disebut ceramah. Teks pidato adalah bahan tertulis yang digunakan untuk berpidato/berceramah. Bila teks tersebut dibuat sendiri oleh si pemidato disebut naskah pidato.
2.      Diskusi
a.      Pengertian Diskusi
Diskusi berasal dari bahasa latin: discutere, yang berarti membeberkan masalah. Dalam arti luas, diskusi berarti memberikan jawaban atas pertanyaan atau pembicaraan serius tentang suatu masalah objektif. Dalam proses ini orang mengemukakan titik tolak pendapatnya, menjelaskan alasan, dan hubungan antar masalah. Dalam arti sempit, diskusi berarti tukar-menukar pikiran yang terjadi di dalam kelompok kecil atau kelompok besar. Di dalam  diskusi kelompok pada umumnya dikemukakan banyak pikiran, sebab sebanyak kepala yang ada, sebanyak itu pula pikiran dan pendapat yang ada.
b.      Bentuk-bentuk Diskusi
1.      Diskusi Fak
Diskusi ini bertujuan mengolah suatu bahan secara bersama-sama di bawah bimbingan seorang ahli.
2.      Diskusi Podium
Diskusi podium adalah penjelasan masalah oleh wakil dari berbagai kelompok dan pendapat atau diskusi yang diadakan oleh wakil-wakil terpilih bersama dengan atau tanpa plenum.
3.      Forum Diskusi
Forum diskusi adalah salah satu bentuk dialog yang sering dipergunakan dalam bidang politik.
4.      Diskusi Kausalis
Diskusi kausalis adalah penelitian bersama atas satu masalah konkret atau satu situasi konkret yang mengandung  berbagai kemungkinan jalan keluar untuk mencari jalan keluar yang tepat.
5.      Diskusi Panel
Diskusi panel adalah diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk membahas suatu topik yang menjadi perhatian umum di depan penonton atau pendengar.

KETERAMPILAN MENYIMAK


KETRAMPILAN MENYIMAK

A.    Hakikat Menyimak sebagai Aspek Keterampilan Berbahasa
Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2003: 1066), didapati pengertian menyimak yaitu mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang. Pada sumber yang sama (2003: 251), terdapat pengertian mendengar yaitu dapat menangkap suara (bunyi) dengan telinga. Sementara mendengarkan adalah mendengar akan sesuatu dengan sungguh-sungguh.
Dari pengertian masing-masing kata, kita dapat melihat perbedaan antara ketiganya. Proses mendengar terjadi tanpa perencanaan, dengan kata lain datang secara kebetulan. Sementara dalam menyimak, factor kesengajaan cukup besar, lebih besar dari pada mendengarkan karena dalam menyimak ada usaha memehami apa yang disampaikan pembicara. Sedangkan dalam kegiatan mendengarkan tingkat pemahaman belum dilakukan. Jadi kegiatan menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang kompleks karena melibatkan berbagai proses menyimak pada saat yang sama.

B.     Ragam Menyimak
Secara garis besar, menyimak dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.       Menyimak ekstensif
Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah sejenis kegiatan menyimak yang mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu dibawah bimbingan langsung dai seorang guru.
Menyimak ekstensif terdiri dari
1)      Menyimak Sosial (social listening) atau menyimak kontroversional adalah menyimak yang biasanya berlangsung dalam situasi-situasi social tempat orang mengobrol atau bercengkrama mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua orang yang hadir dan saling mendengarkan untuk memuat response-responsi yang wajar, mengikuti hal-hal yang menarik, dan memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa yang dikemukakan oleh seorang rekan (dawson, via Tariagan, 2006: 37).
2)      Menyimak Sekunder (secondary listening) adalah sejenis kegiatan menyimak kebetulan (casual listening) dan secara ekstensif (extensive listening).
3)      Menyimak estetik (aesthetic listening) ataupun yang disebut dengan menyimak apresiatif adalah fase terakhir dalam kegiatan menyimak kebetulan dan termasuk ke dalam menyimak ekstensif.
4)      Menyimak pasif (passive listening) adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya-upaya kita pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa, menghafal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai sesuatu bahasa.

Hakikat keterampilan berbahasa



HAKIKAT KETERAMPILAN BERBAHASA

Setiap orang memiliki tingkat keterampilan berbahasa yang berbeda-beda. Ada orang yang memiki keterampilan berbahasa  tinggi, sedang, dan rendah. Orang yang keterampilan berbahasanya tinggi akan mudah mencapai tujuan komunikasi yang ia lakukan.begitu juga sebaliknya, orang yang keterampilan berbahasanya sedang atau rendah, kualitas pencapaian tujuan komunikasi yang ia lakukan lebih rendah dari pada orang yang berketerampilan berbahasa tinggi. Kondisi tersebut tidak terlepas dari pembawaan sejak lahir. Namun, tidak berarti keterampilan berbahasa seseorang tidak bisa berkembang. Keterampilan berbahasa seseorang dapat berkembang dengan cara berlatih.

A.    Pengertian keterampilan berbahasa
Keterampilan berbahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai setiap orang. Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan dengan orang lain dengan cara berkomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa keterampilan berbahasa adalah salah satu unsur penting yang menentukan kesuksesan dalam berkomunikasi.
Dalam berkomunikasi dikenal istilah encoding dan decoding. Proses encoding adalah proses di mana pengirim pesan aktif memilih pesan yang akan disampaikan dan memformulasikannya dalam wujud lambang-lambang berupa bunyi/tulisan. Sedangkan proses decoding adalah proses penerjemahan lambang-lambang berupa bunyi/tulisan yang dikirim oleh pengirim pesan. Proses ini dilakukan oleh penerima pesan. Dari proses encoding dan decoding tersebut dapat dilihat bahwa pengirim pesan maupun penerima pesan sama-sama dituntut untuk memiliki keterampilan berbahasa.

RESEP IKAN PANGGANG PACAK







Bahan
  • 500 gram ikan kakap merah
  • 1 buah jeruk nipis, ambil airnya
  • 1 sdt garam
  • ½ butir kelapa, parut
  • 100 ml air
Haluskan
  • 10 buah cabai merah keriting
  • 6 butir bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 2 buah tomat merah
  • 3 cm kunyit
  • 2 cm jahe
  • 3 cm lengkuas
  • 1 ½ dt garam
Cara membuat
1.    siangi ikan, sayat kedua sisinya, cuci bersih. Lumuri dengan air jeruk nipis dan garam, biarkan selama 20 menit.
2.   campur kelapa parut dengan air, remas-remas, lalu peras santannya. Campur santan dengan bumbu yang telah dihaluskan, aduk rata.
3.   balurkan bumbu bersantan ke seluruh badan ikan, lalu panggang sambil dibolak-balik sampai ikan matang, angkat, sajikan.

http://kitabmasakan.com/2011/04/resep-ikan-panggang-pacak-sumatera-utara/

RESEP CARA MEMBUAT KUE CUCUR





Bahan Kue Cucur :
  • Gula merah 70 gram, sisir halus
  • Gula pasir 80 gram
  • Air 60 ml
  • Daun pandan 1 helai
  • Tepung beras 120 gram
  • Tepung terigu protein sedang 50 gram
  • Garam 1/2 sendok teh
  • Vanilli 1/2 sendok teh
  • Air panas 230 ml

RESEP CARA MEMBUAT KLEPON KETAN ISI GULA MERAH





Bahan :
  • 250gram tepung ketan
  • 4sdm santan kelapa
  • 130ml air putih matang
  • Sedikit pewarna makanan (hijau)
  • 120gram gula merah , iris halus
  • 2 lembar daun pandan , diiket
  • 200gram kelapa , parut
  • Air untuk merebus
  • garam secukupnya (untuk adonan dan Parutan kelapa)


Cara membuat :
1.    Campurkan tepung ketan dengan santan , pewarna makanan dan garam lalu tuangi air , aduk rata.
2.   Ambil sedikit adonan lalu pipihkan isikan dengan gula merah di tengah nya , tutup dan bulatkan.(ulangi hingga habis)
3.   Rebus air dengan daun pandan hingga mendidih , masukan adonan klepon yang sudah jadi.
4.   Tunggu hingga adonan mengapung lalu angkat dan sisihkan.
5.   Kukus kelapa yang sudah di parut -+5menit , lalu campurkan dengan garam , aduk hingg rata.
6.   Gulingkan klepon yang sudah matang di atas kelapa parut.


http://blethu-indonesia.blogspot.com/2013/06/resep-cara-membuat-klepon-ketan-isi.html