Hakikat keterampilan berbahasa
HAKIKAT
KETERAMPILAN BERBAHASA
Setiap
orang memiliki tingkat keterampilan berbahasa yang berbeda-beda. Ada orang yang
memiki keterampilan berbahasa tinggi,
sedang, dan rendah. Orang yang keterampilan berbahasanya tinggi akan mudah
mencapai tujuan komunikasi yang ia lakukan.begitu juga sebaliknya, orang yang
keterampilan berbahasanya sedang atau rendah, kualitas pencapaian tujuan
komunikasi yang ia lakukan lebih rendah dari pada orang yang berketerampilan
berbahasa tinggi. Kondisi tersebut tidak terlepas dari pembawaan sejak lahir.
Namun, tidak berarti keterampilan berbahasa seseorang tidak bisa berkembang.
Keterampilan berbahasa seseorang dapat berkembang dengan cara berlatih.
A. Pengertian keterampilan berbahasa
Keterampilan berbahasa merupakan sesuatu yang penting untuk
dikuasai setiap orang. Dalam suatu masyarakat, setiap orang saling berhubungan
dengan orang lain dengan cara berkomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa
keterampilan berbahasa adalah salah satu unsur penting yang menentukan
kesuksesan dalam berkomunikasi.
Dalam
berkomunikasi dikenal istilah encoding
dan decoding. Proses encoding adalah proses di mana pengirim
pesan aktif memilih pesan yang akan disampaikan dan memformulasikannya dalam
wujud lambang-lambang berupa bunyi/tulisan. Sedangkan proses decoding adalah proses penerjemahan
lambang-lambang berupa bunyi/tulisan yang dikirim oleh pengirim pesan. Proses
ini dilakukan oleh penerima pesan. Dari proses encoding dan decoding
tersebut dapat dilihat bahwa pengirim pesan maupun penerima pesan sama-sama
dituntut untuk memiliki keterampilan berbahasa.
1. Berbicara
2. Menyimak
3. Membaca
4. Menulis
Dalam
kenyataannya, aktivitas komunikasi dalam wujud berbicara, menyimak, menulis,
maupun membaca akan melibatkan lebih dari satu orang.
Berikut ini macam-macam
komunikasi yang sering ditemui:
1. Komunikasi satuarah
2. Komuniaksi dua arah
3. Komunikasi multiarah
B. Manfaat keterampilan berbahsa
Manfaat yang kita peroleh dari keterampilan berbahsa yaitu
dapat mengungkapkan pikiran, mampu mengungkapkan perasaan, mampu melaporkan
fakta-fakta yang kita amati dan mampu memahami perasaan, gagasan, dan fakta
yang disampaikan oleh kepada kita.
C. Aspek keterampilan berbahasa
Keterampilan
berbahasa (language skills) mencakup empat keterampilan berikut:
1. Keterampilan menyimak (listening skills)
Menyimak merupakan
salah satu jenis keterampilan berbahsa ragam lisan yang bersifat reseptif.
Dengan demikian, menyimak tidak sekedar kegiatan mendengarkan tetapi juga
memahaminya. Ada dua jenis situasi dalam menyimak, yaitu situasi menyimak
secara interaktif dan situasi menyimak secara noninteraktif.
2. Keterampilan berbicara (speaking skills)
Berbicara merupakan
salah satu jenis keterampilan berbahasa ragam lisan yang bersifat produktif.
Sehubungan dengan keterampilan berbicara ada tiga jenis situasi berbicara yaitu
interaktif, semiinteraktif, dan noniteraktif.
3. Keterampilan membaca (reading skills)
Membaca
merupakan salah satu jenis keterampilan berbahsa ragam tulis yang bersifat
reseptif.
4. Keterampilan menulis (writing skills)
Menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahsa
ragam tulis yang bersifat produktif. Menulis merupakan keterampilan paling
rumit diantara jenis-jenis keterampilan berbahasa lainnya.
Sumber: Sunarti dan Anggraini, Deri. 2009. Bahan Ajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia 3 Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.
Sumber: Sunarti dan Anggraini, Deri. 2009. Bahan Ajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia 3 Keterampilan Berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta.
0 Response to "Hakikat keterampilan berbahasa"
Posting Komentar